Konteks organisasi adalah salah satu konsep yang baru diperkenalkan di ISO 9001:2015, bahkan menjadi pasal baru yang tersendiri (pasal 4). Konteks organisasi berhubungan dengan scope (ruang lingkup) organisasi. Konteks organisasi seperti yang dijelaskan dalam ISO 9001: 2015 mengharuskan kita untuk mengidentifikasi apa saja pengaruh baik internal ataupun eksternal pada organisasi dan bagaimana merefleksikannya di dalam SMM (sistim manajemen mutu)nya baik pengaruh dari budaya perusahaan, tujuan perusahaan dan targetnya, kompleksitas produk, aliran proses dan informasi, ukuran organisasi, pasar, cara mendefinisikan pelanggan dll. termasuk di dalamnya cara mengevaluasi resiko dan peluang dalam konteks bisnis. Output dari evaluasi konteks ini akan menjadi penentuan ruang lingkup sistem manajemen mutu.
Contoh pengaruh dari dalam adalah
nilai-nilai organisasi, budaya, visi, misi, pengetahuan dan kinerja, kalau
pengaruh dari luar misalnya peraturan perundangan, standar produk, dampak
sosial, dampak lingkungan, pangsa pasar, kondisi ekonomi, dll. Dengan
mengidentifikasi semua pengaruh tadi kepada sistim manajemen mutu, kita akan
lebih mengerti konteks perusahaan yang sebenarnya.
Untuk mendapatkan pengertian konteks
yang lebih jelas, biasanya dipilah menjadi 3 arah, yaitu strategis (fokus
jangka panjang), taktis (fokus pada organisasi fungsional) dan operasional
(fokus pada tugas-tugas di dalam organisasi). Contoh yang sifatnya
strategis (masukan dari manajemen puncak) : visi, misi, nilai-nilai, sejarah
organisasi, identifikasi pelanggan internal & eksternal, pemasok,
kompetitor. Untuk yang taktis (masukan dari manajemen menengah) misalnya proses
bisnis, struktur organisasi, dan operasional (masukan dari pekerja) mial
formulir, rekaman, software, lingkungan kerja,
Dalam ISO 9001:2008 pasal 4 hanya
menjelaskan masalah Umum, tapi pada ISO 9001:2005 ini organisasi diminta untuk
menganalisa semua pengaruh yang berdampak kepada SMM atau yang sudah terkena
dampaknya. ISO 9001:L2005 meminta kita mengerti dahulu siapa saja pihak terkait
yang mempengaruhi SMM, dari persyaratan ini organisasi akan lebih mudah untuk
menentukan ruang lingkup sistimnya.
Setiap perusahaan, fabrikasi, usaha atau
segmentasi bisnis lainnya memiliki konteks organisasi sendiri yang khas. Konteks
organisasi dipengaruhi oleh lingkungan bisnis yang berbeda yang menjadi ciri
khas masing-masing. Isu-isu yang berkaitan dengan konteks organisasi adalah
kegiatan atau misi yang dibutuhkan untuk mengoperasikan organisasi. Struktur
organisasi dibentuk sesuai dengan konteks organisasi dan perannya.
Selamat menyusun konteks organisasi..Salam mutu !